Gambar 1. Dokumentasi saat breiefing dan instalasi alat (Sumber: penulis) |
Ini adalah cerita tentang pengalaman saya pada
saat melakukan akuisisi data Mikrotremor yang dilakukan di Bandar Lampung dan
Lampung Timur bersama 2 Dosen yang bernama Bu Maria Rosalita Sudibyo S.T., M.T,
Bapak Cahli Suhendi S.T., M.T, Bapak Hudrom dari BMKG Pusat, dan Bang M. Luthfi
TG 2015.
Saya adalah salah satu mahasiswa yang diajak
langsung oleh Dosen saya yaitu Bu Maria untuk membantu melakukan pengukuran
Mikrotremor untuk penelitian yang bekerjasama oleh BPBD Provinsi Lampung. Kami
melakukan pengukuran pada tanggal 18-20 Juni 2019.
(a) kiri (b) kanan |
Gambar 2. Sentring alat seismometer LE-3Dlite (a) dan Alat seismometer LE-3Dlite (b) (Sumber: penulis)
Pengukuran
yang dilakukan menggunakan alat seismometer LE-3Dlite (Short Period), Main unit
Taurus Portable Seismograph (Nanometrics
Inc), GPS, Power Supply (Aki 12V).
Pengukuran dilakukan selama 60 menit dan menggunakan panduan dari Taurus Portable Seismograph User Guide.
Gambar 3. Taurus Portable Seismograph (Sumber: penulis)
Day
1
Di hari pertama Saya, Bang Luthfi dan Bu
Maria menjemput Teknisi dari BMKG Pusat di Bandara Radin Inten 2. Setelah itu
kami melakukan pengukuran sebanyak 5 titik yang tersebar di Kota Bandar
Lampung. Pada saat pengukuran ke 4 kami menjemput satu dosen yaitu Bapak Cahli
Suhendi.
Day2
Di hari kedua kami melanjutkan pengukuran pada 4 titik. dan setelah melakukan pengukuran tersebut, kami melakukan crosscheck untuk data seismik yang kami dapatkan dan kami membuatkan schedule untuk pengukuran di hari ketiga untuk mengukur di daerah Menggala dan Way Kambas (Lampung Timur).
Day 3
Di hari ke ketiga kami melakukan pengukuran hanya 2 titik (Menggala dan Sukadana), dikarenakan waktu tempuh perjalanan kami yang cukup lama. Penyebab kami melakukan pengukuran di titik tersebut adalah karena tidak adanya data mikrotremor yang di miliki di lokasi tersebut.
Day2
Di hari kedua kami melanjutkan pengukuran pada 4 titik. dan setelah melakukan pengukuran tersebut, kami melakukan crosscheck untuk data seismik yang kami dapatkan dan kami membuatkan schedule untuk pengukuran di hari ketiga untuk mengukur di daerah Menggala dan Way Kambas (Lampung Timur).
Day 3
Di hari ke ketiga kami melakukan pengukuran hanya 2 titik (Menggala dan Sukadana), dikarenakan waktu tempuh perjalanan kami yang cukup lama. Penyebab kami melakukan pengukuran di titik tersebut adalah karena tidak adanya data mikrotremor yang di miliki di lokasi tersebut.
Gambar 4. Peta lokasi pengukuran di Provinsi Lampung (Sumber: GoogleMyMaps) |
Lokasi
Pengukuran yang dilakukan berada pada kotak
kuning di peta.
Dari data mikrotremor
yang kami ukur, kami juga mendapatkan data mikrotremor dari data BMKG yang
menempatkan posisi Mikrotremor di daerah Batu Putih Pemda Liwa, Rajabasa,
Bandar Lampung, Kota Bumi, dan Kota
Agung.
“Janganlah
menyianyiakan kesempatan, selagi masih ada kesempatan”
KRIS HAMONANGAN
PARULIAN DAVID
12116133/TEKNIK GEOFISIKA ITERA
12116133/TEKNIK GEOFISIKA ITERA
No comments:
Post a Comment